04 Agustus 2008

Pengakuan Iman RASULI


Purnomo adalah anggota jemaat di kota Kudus Jateng, sudah hafal betul Pengakuan Iman Rasuli yang dia ucapkan setiap hari minggu. Terutama yang masuk lebih dalam di hatinya adalah pengakuan yang berkata: "Aku percaya kepada Roh Kudus; Gereja yang kudus dan am; persekutuan orang kudus....

Suatu kali dia pindah ke daerah Bekasi dan beribadah di gereja di dekat rumahnya yang kebetulan satu ajaran dengan gerejanya di Kudus.
Tiba saatnya Pengakuan Iman Rasuli, dia dengan tegap berdiri dan menyatakan Pengakuan tsb. namun sayang setelah tiba pada kalimat:
" Aku percaya kepada Roh Kudus, Gereja yang kudus dan am, persekutuan orang Kudus diganti dengan persekutuan orang Bekasi". Teman didekatnya menyenggolnya sambil tersenyum.
Lalu jawab dia " Kalau waktu aku di Kudus, yang benar tentu kuucapkan pengakuan "persekutuan orang kudus" lah....sekarang aku di Bekasi jadi tidak salah khan kuucapkan "persekutuan orang Bekasi??????!!!!!"

(Kiriman Purnomo - Bekasi)

PENDETA VS PETUGAS PARKIR

Seorang pendeta meninggalkan pesan pada secarik kertas yang diletakkan di antara kaca dan "wiper" mobilnya. Pesan itu berbunyi: "Sudah sepuluh kali saya berkeliling blok ini, tidak ada tempat parkir yang saya temukan, maka saya terpaksa parkir di sini. Ampunilah kami akan segala kesalahan kami."

Ketika ia kembali ke mobilnya, ia mendapatkan pesan dari petugas parkir di tempat yang sama. Pesan itu berbunyi: "Sudah sepuluh tahun saya bekerja di sini. Apabila saya tidak memberikan surat tilang parkir kepada Anda, maka saya akan dipecat. Janganlah membawa kami ke dalam pencobaan."

(Sumber : E-Humor)

MENGAJAR ANJING DUDUK

Si kecil Timmy sudah tidak sabar ingin segera pulang dari ganti baju dan terus memikirkan anjing peliharaannya sambil makan siang. Saat dia selesai mencuci piring, ia langsung main dengan anjingnya.
Tak lama, ibunya mendengar Timmy berteriak, "Amin! Amin! Amin!"


Ibunya segera melihat apa yang ia lakukan. Kemudian si ibu melihat Timmy sedang mengacungkan tangan pada anjingnya sambil berteriak, "Amin!"


"Apa yang kamu lakukan?" tanya ibunya.

"Mengajarnya untuk duduk," jawab Timmy.

"Lalu mengapa kamu malah bilang 'amin', bukankah harusnya kamu bilang 'duduk'?"

"Ya," jawab Timmy, "tapi kata 'amin' selalu manjur saat digunakan pendeta, saat dia berkata 'amin', semua jemaat langsung duduk."


(Sumber: E-Humor)